Selasa, 05 Februari 2008

Pelatihan Rescue







Seru banget yah.....!

Fiqh Dakwah

KATA PENGANTAR



Segala puja dan puji hanya milik Allah Rabbul ‘izzati yang telah serta masih memberikan kita berbagai macam nikmat, terutama nikmat iman, Islam dan beramal shalih. Memadukan hati para aktivis Islam dalam kecintaan kepada-Nya, mempertemukan mereka dalam ketaatan kepada-Nya, menyatukan mereka dalam berdakwah di jalan-Nya, dan menghimpun mereka untuk mengokohkan janji setia dalam membela agama-Nya. Semoga kita semua menjadi bagian dari kelompok yang menjadi harapan umat ini.

Sholawat teriring salam semoga senantiasa tercurah kepada insan terbaik, uswah seluruh manusia, sang pembaharu sejati, penghulu para mujahidin, imam para mukmin Rasulullah Muhammad saw beserta keluarga, para sahabat, dan segenap pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam menyebarkan cahaya Islam dan tetap istiqomah dalam memperjuangkan kalimatulloh di muka bumi sampai akhir zaman. Semoga kita termasuk didalamnya.

Alhamdulillah, dengan izin dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah obyek dakwah; orang yang menyebarkan keragu-raguan terhadap dakwah. Selain sebagai bekal pengetahuan saya dalam mempelajari Fiqh Dakwah, makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqh Dakwah pada semester V STID DI AL-Hikmah. Tentunya upaya ini saya sadari sangat sederhana dan masih banyak kekurangan, bahkan mungkin kesalahan. Karena itu saya mohon maaf dan mohon masukan dari para pembaca budiman untuk perbaikan selanjutnya.

Tak lupa saya ucapkan Jazakumullah Khairan Katsiran kepada Ustadz Abdul Muis,MA. Yang telah berbesar hati membimbing kami dalam mempelajari dan memahami ilmu Fiqh Dakwah.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mendengarkan ucapan dan mengikuti yang paling baik.





Jakarta, Januari 2008
Yuly Iryanah






iii


MUQADIMAH


Sesungguhnya segala puji bagi Allah yang memelihara alam. Kita memuji Dia, meminta pertolongan kepada-Nya, mohon ampun kepada-Nya, serta meminta perlindungan kepada-Nya dari segala kejahatan diri kita, dan dari segala keburukan usaha kita. Siapa yang diberi hidayah oleh Allah, tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak siapa pun yang dapat memberi hidayah kepadanya.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad saw hamba dan pesuruh-Nya.
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah firman Allah swt, dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk yang dibawa Nabi saw. Dan sejahat-jahat perbuatan ialah perbuatan yang direka-reka dalam agama, tiap-tiap rekaan adalah bid’ah, tiap-tiap bid’ah adalah kesesatan, dan tiap-tiap kesesatan di dalam neraka.
Musuh-musuh Allah telah membuat tipu daya terhadap dakwah ini. Mereka bersatu padu membuat persekongkolan jahat untuk membinasakan generasi-generasi baru yang muncul. Mereka menangkap, memenjarakan, menyiksa dan membunuh para pendukung dakwah. Musuh-musuh menginginkan supaya Harakah Islamiyah ini kehilangan anggota baru dan kekeringan darah baru yang diperlukan meneruskan perjuangan. Mereka sangka bahwa dengan berlalunya generasi tua, Harakah Islamiyah akan terhenti dengan sendirinya. Tidak lagi dapat diperbaharui dan diteruskan perjuangannya, karena jatuhnya para pemuda dari akar generasinya dan arena kejahilan mereka tentang Harakah Islamiyah yang lalu. Mereka membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya mereka, sedangkan Allah itu sebaik-baiknya pembalas para penipu daya.
Allah telah menghancurkan putar balik dan tipu daya musuh-musuh Islam. Mereka tidak berdaya menahan cahaya Allah untuk sampai kepada generasi hari ini, lalu menyinari dan menunjuki mereka ke jalan dakwah.

v
Rasulullah saw menyeru mereka kepada iman dan amal, kemudian menyatu padukan hati-hati mereka atas dasar cinta dan ukhuwah, berpadulah kekuatan iman dan aqidah dengan kekuatan persatuan.























vi
BAB I
Ta’rif Mutasyakkikuun

Dilihat dari segi Bahasa (Etimologi) mutasyakkikun berasal dari kata syak yang berarti keraguan, Tasyik berarti menciptakan keragu-raguan. Mim disini menunjukan pelaku. Maka Mutasyakkikun artinya orang yang menyebarkan keraguan.
Pengertian secara Istilah (Terminologi) Mutasyakkikun berarti orang-orang yang selalu berprasangka buruk terhadap dakwah dan hatinya diliputi keraguan atas dakwah. Mereka selalu melihat dakwah dengan kacamata hitam pekat, dan tidak berbicara tentang dakwah kecuali dengan pembicaraan yang sinis serta terbayang gambaran negatif tentang dakwah.
Dalam mensukseskan programnya syetan menggunakan senjata tasyik dan menghambat guna melemahkan semangat dan memalingkan tujuan. Hal tersebut bisa datang dengan berupa nasihat bimbingan belas kasih dan cinta kebaikan kadang juga menggunakan cara penekanan dan rayuan. Kesamarannya membuat seseorang tidak tersadar dan mudah tersandung dalam kesalahan. Terkadang ini pun dilakukan oleh orang yang tidak diragukan keagamaannya, lantaran kebodohan keterbatasan pemahaman, rasa rendah diri dan takut maka pengaruh ini menjamahnya.
Bentuk pengaruhnya dapat berupa penyimpangan berupa kefasikan atau berupa pemikiran yang mengelabui dari garis kebenaran islam secara Syumul.
Permasalahan ini berhubungan erat dengan mereka yang telah memiliki keterikatan dengan islam namun merasa berat menjalankan kewajibannya dan juga bagi mereka yang lalai dan sibuk denga keduniaannya sehingga mengikis ketsiqohan pada jalan da’wah.
Maka dalam menjalankan seruan perintah Allah diperlukan kepercayaan dan kemantapan, keteguhan akan membawa pada keselamatan dunia dan akhirat.




7

BAB II
Karakteristik mutasyakkikuun


Tabiat Mutasyakkikun yaitu memusuhi dakwah (‘Arawatuddakwah).
Karena masalah kepercayan (tsiqah) ini sangt penting, maka musuh-musuh Allah selalu berupaya merusaknya dengan Tasyik, melemparkan tuduhan-tuduhan palsu. Kita tidak boleh terpengaruh dan terpancing walau bagaimanapun jeleknya tuduhan-tuduhan mereka terhadap kita. Karena kita tidak lebih mulia dari Rasulullah saw yang pernah dituduh sebagai tukang sihir, orang gila, pendusta, dan peramal. Rasulullah saw tidak pernah marah dan tidak meladeninya. Demikian juga kaum Muslimin saat itu, tak seorangpun yang meladeni mereka. Rasulullahsaw dam kaum muslimin yang lain tetap komitmen pada pengarahan Allah sekitar masalah ini. Sebagaimana tercantum didalam beberapa ayat Al-Qur’an, seperti firman Allah:
QS. Al-An’am: 33-34

33.
Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat ayat Allah 469.

34.
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah . Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.



8
QS. Ali-Imran:186

186.
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah , gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
QS. Yunus:65
Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah . Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.











9

BAB IIi
SEBAB-SEBAB tasyik


1. Lemah Iman
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Masalah iman memang bukan sekedar kesaksian. Iman memerlukan pembuktian.
Ketidakteguhan dan kegoncangan iman adalah faktor utama yang mempengaruhi jiwa manusia ketika berhadapan dengan tekanan internal maupun eksternal. Sehingga membawa keraguan atas tipu daya yang ada Maka keimanan yang lurus dan benar adalah hati yang didalamnya telah yakin dan mencintai Allah swt dalam keadaan apapun karena semata-mata menginginkan rahmat karunia dan ridho Allah swt. Dalam shiroh nabawiyah kita dapat melihat kisah kaab bin malik ra. Seruan dari Rosulullah telah datang mengajak bagi perindu tegaknya kebenaran disaat orang menangis ketika tidak adanya kendaraan yang dapat digunakan untuk turut berperang, disaat Abu khoitsamah menyusul rosulullah saw di panas sangat terik karena adanya pembuktian iman dalam dirinya. Maka tinggallah ka’ab dan dua orang lainnya dalam keraguan menunda kesertaan dalam keheningan dan da’wah terus berjalan bersama kafilahnya.



10
2. penyakit hati
Penyakit hati terdapat pada tiap diri orang dengan kadar yang berbeda-beda, kesombongan, ketamakan, kemalasan adalah contoh dari sekian banyaknya penghambat pemahaman dalam diri manusia. Penyebabnya bisa jadi karena kepasifannya dalam melakukan amal-amal sholeh. Penyakit hati memang sulit dilawan dan dibersihkan. Tidak terlihat dan susah terdeteksi namun jelas pengaruhnya. Sebab, disana terjadi perebutan dan pertarungan antara dorongan kebaikan dan kejahatan. Kekalahan hawa nafsu merupakan solusi.
Pokok utama yang bisa dijadikan sebagai obat penyakit hati adalah bersungguh-sungguh yang maksudnya dengan kemantapan hati untuk melaksanakan apa yang telah diketahui sebagai kebenaran azam kuat dengan meninggalkan kesyahwatan yang keliru. Maka sungguh beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya hingga kebenaran pun tidak sekat dalam dirinya.
Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,


3. Al-kibru
Menganggap sesuatu yang baru adalah sesat, tidak sesuai dengan kebiasaan mereka Kalau dihati seseorang sudah mempunyai sifat sombong maka tidak menghargai orang dan menolak kebenaran, merendahkan orang.






11
QS. Hud:57

57.
Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu)
dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu.

4. Kurangnya Pemahaman
Kaum muslimin saling berbeda pendapat dalam memahami misi yang seharusnya di emban. Banyak diantaranya membuat pandangan untuk membenarkan kemalasan dan ketakberdayaannya, sebagian mengatakan bahwa jihad dan amal telah berlalu, namun sebagiannya bahkan menebar kematian dalam semangat juang dengan berbagai alasan-alasan. yang lainnya lagi telah merasa cukup puas jika beragama dalam ucapan wirid pagi sore beserta ibadah-ibadah ritual yang telah ditunaikan padahal ada kekosongan di hatinya. Al-quran telah menyerukan
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. Alhujurat:15

Maka makna dan hakikat islam pun harus diketahui dengan sebenar-benarnya, hukum telah jelas semua berasal dari Al-qur’an dan hadits yang melahirkan ijtihad para ulama, semua dimensi yang dibutuhkan telah ada dan sempurna. Sehingga jika telah menerima dan meyakini ajaran islam dengan sendirinya akan terealisasi dalam kehidupan nyata. karena kebaikan dan harapan tidak dapat diraih dengan kelemahan dan kehampaan pemahaman walaupun dengan jumlah yang banyak dan kekayaan berlimpah.
12
5. Sikap Taklid
Sudut pandang yang telah terkungkung dalam hegemoni barat, menjadikan karakter kehidupan berlandaskan model kehidupan barat. Berbagai fitnah, fenomena materialisme telah menguasai apa saja yang tersisa dari urusan hidup.
Hal ini telah menjadikan hidup plin-plan penuh ketidakpastian karena landasan tauhid telah terkikis oleh peradaban barat yang mengakar. Pengaruh ini dapat terlihat dari dunia pendidikan, peradilan dan kehidupan bermasyarakat yang melepaskan diri dari ajaran islam keluar dari adab-adabnya dan lebih mengutamakan taqlid ke barat dalam segala hal.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.

Disinilah dibutuhkan kesatuan dan keteguhan untuk terciptanya kebangkitan dan kehidupan yang benar dan sempurna.

6. Penyiksaan dan kesusahan
Penyiksaan dari kelompok jahiliyah datang dalam berbagai bentuk, penyiksaan terhadap jasmani rohani dan gangguan terhadap harta, keluarga dan kehormatan. Musuh-musuh Allah selalu menggunakan cara yang melemahkan. Mereka mengira kebenaran dan nur illahi akan sirna karena perbuatan liciknya inilah sunatullah bagi mereka pendukung dakwah. Ujian ditentukan oleh Allah sebagai kemashlahatan untuk membina dan menempa bukan untuk menghancurkan. Ia dapat membersihkan jiwa dari segala noda dan tujuan dunia dan membersihkan shaf dari titik yang lemah. Disinilah pembeda antara benar dan pendusta. Agar bangunan islam dapat tegak berlandaskan pilar yang kokoh.
Allah swt berfirman:


13
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah ". Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Hal inilah yang terkadang mematahkan semangat kepada mereka yang tidak sabar menanggung sengsara bagi mereka yang mengutamakan kenyaman hidup dan keselamatan di dunia hingga menjauhkan diri dari jihad dan dakwah islam. Padahal sesungguhnya Allah maha kaya dan tidak membutuhkan jihad dari hambaNya.
Oleh karena itu wajiblah bagi kita untuk memperkuat tekad, mengukuhkan kemauan dan selalu mengutamakan apa yang ada di sisi Allah karena itulah yang terbaik dalam mengalahkan serangan orang-orang jahil. Rosulullah beserta sahabat generasi pertama dan terbaik dalam sejarah islam adalah teladan yang patut dicontoh dalam penyikapan mempertahankan keimanan maka berita gembira serta kemenangan dari Allah sebagai balasannya.

7. Cinta Dunia
Allah berfirman:
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
14
Kewajiban atas tanggungan di dunia seperti faktor ekonomi, jabatan, anak istri suami yang membawa pada kesibukan dan hambatan serta menarik untuk condong kepada duniawi. Kesehariannya dibebani berbagai keperluan dunia yang tiada pernah terselesaikan selalu muncul sehingga menyita waktu dan fikiran dalam barisan da’wah. Mencari harta yang halal tidaklah di tentang oleh syariat islam tetapi ia hanyalah alat bukan cita-cita yang utama. Sehingga tidak menghalangi seorang pendukung da’wah dalam menjawab seruan dan melaksanakan perintah-perintah Allah swt. Jabatan, keluarga dan seluruh hartanya dapat dipergunakan dalam merealisasikan cita-cita tertingginya menjadikan dunia sebagai wasilah dan bukan rintangan untuk mencapai tujuan.


















15

BAB Iv
Sikap da’i

1. mewujudkan perbaikan
Mewujudkan sebuah perbaikan dapat diefektifkan dari diri sendiri, karena tujuan memperbaiki diri ialah melahirkan kader aqidah yang ideal dimulai dari amalan wirid dan muhasabah peningkatan intelektualitas dan melibatkan dalam amal jama’i. hal ini dapat menjadikan bangunan islam yang tinggi dan menjadi kokoh.
Selain itu menyerulah kepada orang lain , menyeru kepada satu perniagaan Allah , bersabar dalam pelaksanaan dan menyambut bagi mereka yang bergabung.
Menyeru dari kemuliaan dan kekuatan dari keyakian dan kemantapan hati.
Menanamkan aqidah yang kuat, keimanan yang mendalam, ibadah yang benar, akhlaq yang kokoh serta amal yang berkesinambungan.
Imam Syahid Hasan Al-Bana selalu mengingatkan: “Bersikaplah kamu seperti pohon, orang-orang melemparinya dengan batu, tetapi pohon itu sebaliknya melempari mereka dengan buahnya.”
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
QS. Fushshilat:34
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.
QS. Fushshilat:35
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang Saba'r dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.
16
2. Memberikan Pemahaman
Pemahaman merupakan persoalan azasi dalam gerakan islam ia merupakan suatu keharusan untuk menghindari timbulnya berbagai aliran pemikiran. Rosulullah saw memperhatikan persoalan pemahaman ini dengan maksud meneguhkan islam yang bersih dari segala bentuk penyimpangan dan keraguan baik dari sektor aqidah, ibadah dan muamalah. Karena islam adalah agama yang sempurna dan benar tidak ada keraguan di dalamnya. Hal ini dapat dilakukan dalam berbagai hal dibangun dari pribadi muslim keluarga , masyarakat hingga pemerintahan muslim dan ini tidak terlepas dari tarbiyah sebagai efektifitas da’wah.
Selain itu nasehat menasehati dalam kebenaran adalah hal yang diperlukan sehingga bimbingan dan peringatan continue dapat dijadikan pembekalan iman dan taqwa,

3. KESATUAN PANDANGAN
Islam adalah agama yang menggariskan cinta persaudaraan, menebarkan kedamaian adalah sebuah keharusan. Seorang da’i hendaknya berpegang teguh pada strategi bijaksana untuk memperkokoh sebuah jama’ah . Mencintai dan mendekatkan secara pribadi serta menguatkan struktur organisasi. Orientasinya adalah kemenangan islam bukan faktor keunggulan pribadi. Berpegang eratlah dalam kasih sayang tidak melepaskan ketika kesusahan, mengingatkan jika ada kehilafan. Mengabaikan ruh ukhuwah akan memberikan benih-benih kehancuran yang membawa pada kekalahan Warisan rosulullah saw adalah menjauhkan cercaan namun melalui kelembutan yang penuh simpatik serta bersabar atas serangan musuh.Dengan demikian Da’wah menjadi tenang dan mewujudkan islam sebagai rahmatan lil alamin.






17
PENUTUP



Alhamdulillah, kami ucapkan kepada Robb yang Maha Pemberi. Akhirnya tugas ini selesai kami susun dengan segenap kemampuan kami curahkan. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kekhilafannya, semoga kiranya bagi para pembaca dapat memberikan kritikan atau saran serta masukan yang sangat membantu demi mengisi kealpaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya serta bagi para pembaca umumnya.




















18

DAFTAR PUSTAKA

----;Asy-Syarif Medinah Munawarah, Al Qur’an dan terjemahnya, ---, Kerajaan Saudi Arabia.
Al Bana, Hasan, Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al Banna, jilid 2, Jakarta; Al-I’tishom, 2006.
Al Bana, Hasan, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin, jilid 2; Ikhwanul Muslimin/Hasan Al-Bana; -Surakarta: Era Intermedia, 1999.
Al Bana, Hasan, Risalah pergerakan Ikhwanul Muslimin, jilid 1; Ikhwanul Muslimin/ Hasan Al-Bana; -Surakarta: Era Intermedia, 1998.
Masyhur, Syaikh Mushthafa, Fiqh Dakwah, jilid 1,---Cet. I---, Jakarta: Al-I’tishom, 2000.

















19


Daftar isi

Kata pengantar…………...………………………………………………. iii
daftar isi …………………………………………………………………………… iv
muqodimah ……………………………………………………………. ………… v
bab i. Ta’rif Mutasyakkikun …………………………………………………. 7
bab ii. Karakteristik Mutasyakkikun ………………………………………… 8
bab iii. Sebab-sebab Tasyik ……………………………………………… 10
bab iv. Sikap Da’i ………………………………………………………… 15
penutup………….........................……………………………………………….17
daftar pustaka …………………………………………………. 18

Assalamu 'alaikum wr.wb




Selamat berkunjung diblog ini.....